Sabtu, 29 Agustus 2009

Betta Collection: Mengatasi ekor kuncup


Betta Collection

Ekor kuncup pada ikan cupang disebabkan oleh air dalam akuarium lama tidak dikuras bahkan sama sekali belum pernah dikuras dalam jangka waktu yang lama,oleh karena itu cara mengatasinya adalah dengan sering menguras air yang ada di akuarium minimal 2-3 hari sekali

Kemungkinan kedua adalah air yang dimasukan ke dalam akuarium langsung dari air PAM (belum diendapkan atau masih terlalu baru buat cupang anda),akan lebih baik bila air yang akan diisikan ke dalam akuarium tersebut diendapkan atau didiamkan kira-kira 2 hari lamanya, cara lain yang bisa dilakukan adalah membeli : Bliz Id yang bisa anda beli di toko-toko ikan hias dan berikan sewaktu anda mengisi akuarium tersebut.

Kalau sirip atas melengkung, itu disebabkan karena ikan terlalu sering bermain di permukaan air ,agar ikan kita tidak sering bermain di permukaan air , biasakanlah menyekat antara satu akuarium dengan akuarium yang lain tetapi sekatan itu hanya ditaruh setengah saja (dari bagian atas ke bagian tengan) jadi yang terlihat hanya bagian tengah hingga ke bawah.

Disadur dari: http://www.geocities.com

Betta Collection: Seluk beluk cupang hias

Betta Collection

Tren ikan Cupang hias belakangan semakin meningkat saja terlebih-lebih banyak varian-varian baru.Demam memelihara ikan cupang hias tidak hanya terbatas di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, tetapi sudah melanda Malang, Jambi, Pekan Baru, Padang dll. Dipacu oleh seringnya digelar kontes-kontes untuk memperlombakan keelokan jenis ikan hias asli Indonesia tersebut, dan semakin banyaknya dibentuk perkumpulan penggemar ikan cupang hias di tiap kota. Sampai saat ini dikenal beberapa organisasi yang mewadahi penggemar-penggemar atau pemelihara ikan cupang seperti PCHS (Pecinta Cupang Hias Surabaya), BSCM (Betta Spender Club Malang), BSCS (Betta Spender Club Semarang), ACHI (Asosiasi Cupang Hias Indonesia) dll.

Keelokan dan kelangkaan cupang hias diukur dari kombinasi corak warna dan bentuk tubuh, sirip serta ekor. Harga seekor cupang hias ditentukan oleh kelangkaan warna, semakin langka akan semakin mahal. Ini menjadi daya tarik penangkar-penangkar cupang hias untuk bekerja menghasilkan jenis-jenis baru dengan corak warna yang spektakuler. Jika 10 tahun lalu hanya dikenal cupang slayer, maka kini sudah banyak bermunculan jenis-jenis baru yang dinamai half moon, serit, dan crowntail. Apabila cupang biasa dihargai Rp 1.000 - 50.000 per ekor, maka cupang langka (betta spenders) bisa berharga jutaan rupiah. Bahkan untuk pasaran luar negeri (yang dijual sebagai mass commodity / ekspor massal) rata-rata terjual US$ 50 per ekor. Negara pengimpor utama untuk betta spenders antara lain AS, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Brazil dan Singapura. Itupun baru 60 % dari permintaan luar negeri yang baru terpenuhi.

Kriteria Penilaian Cupang Hias
Dasar penilaian cupang hias adalah terletak pada dua faktor penting yaitu bentuk tubuh dan warna tubuh. Faktor bentuk tubuh yang menjadi tolok perhatian adalah serit dan ekor. Serit cupang bentuk baru yang dikatakan langka adalah berserit delapan dan silang. Ekor langka adalah ekor bentuk bulan. Warna langka dalam arti belum banyak terdapat di pasaran antara lain warna putih solid, kuning solid, coklat burgundi, keunguan dan tricolor. Biasanya dalam tiap kontes cupang hias yang diperlombakan di kelompokkan ke dalam jenis senior (ukuran tubuh 7,5 cm ke atas) untuk warna dasar, kombinasi dan warna maskot; jenis medium (ukuran tubuh 5,5 cm - 7,5 cm) untuk warna dasar, kombinasi dan warna maskot; ukuran small; dan unik. Cupang yang baik memiliki ekor lebar dan serit tebal. Ukuran ekor harus sama dengan serit dan berbentuk 180 o. Letak ekor seimbang dalam arti di tengah-tengah dan tidak menjorok ke atas. Ikan yang baik tidak berwarna transparan di bagian ekor dan memiliki erit di bagian siripnya. Keserasian warna biasanya dinilai 30 poin, keindahan berilai 20 poin, kerapihan dinilai 20 poin, kesehatan & mental bernilai 20 poin dan ukuran tubuh cupang 10 poin.

Sistematika dan Biologi Cupang
Cupang merupakan ikan asli Indonesia yang diketahui berasal dari Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Talking Gourami atau Croaking Gourami. Termasuk famili Anabantidae, genus Trichosis, spesies Trichopsis vittatus. Bentuk tubuh sangat langsing dan pipih ke samping. Corak warna sangat bervariasi, tetapi warna dasar tubuh kuning hingga sawo matang dengan punggung berwarna lebih gelap dan bagian perut berwarna lebih muda (kuning sampai putih). Pada sisi badan terdapat garis horizontal berwarna lebih gelap sepanjang dari mata hingga ekor. Sirip anal, punggung dan ekor tumbuh sempurna memanjang dengan jari-jari sirip yang tumbuh menonjol. Panjang tubuh mencapai sekitar 6,5 - 7,5 cm.

Pemijahan dan Pembesaran Benih Cupang
Cupang jantan dan betina dapat dibedakan dari sirip-sirip dan warna badan. Cupang jantan memiliki jari-jari sirip anal, punggung dan ekor yang tumbuh sempurna sedikit lebih panjang dibandingkan selaput yang menutupinya, sedangkan cupang betina tidak memiliki penonjolan dari jari-jari siripnya. Cupang jantan dewasa kelamin memiliki lebih banyak bintik-bintik hitam di punggung dibandingkan biasanya dibandingkan cupang betina yang tidak memilikinya. Ikan yang dipilih sebagai indukan berumur 6 - 7 bulan. Cupang dengan ukuran panjang tubuh 5 cm sudah siap untuk dipijahkan. Mengingat perkawinan cupang bersifat monogami, maka rasio kelamin antara jantan dan betina harus seimbang. Tempat pemijahan menggunakann akuarium kecil (20 x 40 cm, tinggi 20 cm), baskom, atau toples yang sudah direndam dengan larutan PK untuk menghindari jamur dan bibit penyakit. Sebagai media pijah (substrat) digunakan tanaman air atau serabut rafia untuk tempat pelatakan busa.

Untuk tanaman aponogeton sebaiknya diberi pecahan genteng untuk mencegah tumbang, eceng gondok bisa diletakkan begitu saja. Cupang dikenal sebagai ikan penyusun sarang busa sebelum melakukan pemijahan. Suhu air ideal adalah 25 oC dalam kisaran 21 oC - 31 oC. Kedalaman air 10 - 15 cm supaya air di dasar tidak terlalu dingin. Setelah penyusunan busa selesai, cupang betina akan meletakkan telur pada busa dan cupang jantan menyemprotkan sperma ke kumpulan telur untuk pembuahan. Telur-telur fertil akan menetas dalam 24 jam pada suhu 24 oC.

Pembesaran
Benih sampai umur 2 - 3 hari tidak pelu diberi makan karena adanya cadangan kuning telur dalam tubuh. Hari ke-4 mulai diberikan plankton hasil pemupukan. Hari ke-7 sudah bisa diberikan kutu air, cacing sutera atau jentik nyamuk. Hari ke-10 anak cacing dipindahkan ke kolam pembesaran, dan diberi makanan cacing Tubifex sp atau Chironomus sp. Cupang jantan mempunyai bentuk dan warna tubuh yang lebih menarik ketimbang cupang betina, sehingga akan lebih menguntungkan untuk menghasilkan lebih banyak cupang jantan. Dalam masa degenerasi kelamin (telur ikan fase bintik mata yaitu 30 jam setelah pemijahan) diberikan hormon androgen (dilarutkan dalam larutan hormon 17 alpha metiltestosteron 20 mg/liter selama 8 jam). Ikan cupang mempunyai kebiasaan bertarung, biaanya mendekati umur 1 bulan naluri bertarung mulai muncul. mengingat aktivitas bertarung dapat melukai tubuh dan mengurangi keelokan maka penting untuk menghalangi munculnya sifat merugikan tersebut.

Penangkar biasanya tidak mengganti air mulai dari bertelur sampai umur 1 bulan (karena air bersih merangsang aktivitas hormonal cupang yang mengarah kepada agresivitas) dan menggunakan tanaman air hidrilla untuk menghindarkan pertemuan langsung antar cupang yang bisa menyebabkan pertarungan.

Disadur dari: http://suharjawanasuria.tripod.com

Selasa, 04 Agustus 2009

Betta Collection: Bila Hobby Jadi Bisnis

Betta Collection

Jikalau Anda penggemar atau penghobi ikan hias, cobalah membudidayakan ikan cupang atau ikan Betta ini sebagai alternatif penghasilan tambahan atau penghasilan sampingan. Karena modal yang dibutuhkan dalam pembudidayaan ikan cupang hias tidaklah besar, Anda hanya mengeluarkan modal sebesar Rp. 5.000.- s/d Rp. 10.000,- untuk sepasang ikan cupang, sebagai indukan.

Sebagai wadah tempat ikan atau aquariumnya, Anda bida memanfaatkan bekas botol air kemasan yang tentunya Anda bisa mendapatkan dengan mudah di sekitar lingkungan rumah Anda. Untuk pakan ikan cupang tidaklah memerlukan pakan ikan yang mahal-mahal, cukup carikan nyamuk mati, jentik-jentik nyamuk atau sisakan beberapa serat daging dari lauk pauk yang kita makan sehari-hari.

Tentunya Anda harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara mengawinkan ikan cupang hingga bertelur dan menetaskannya. Kembangkanlah lagi dengan cara mengawinkan anak-anak ikan cupang tersebut, pilihlah anak ikan cupang yang sehat dan mempunyai sifat genetis yang baik.

Anda bisa menjual anakan ikan cupang ke pasaran dengan harga Rp. 1000,- per ekor. Dari sepasang induk ikan cupang bisa dihasilkan 100 s/d 200 anak ikan cupang. Anda bisa hitung sendiri berapa pemasukan yang Anda dapatkan bila Anda punya 10 pasang indukan. Lumayan kan?

Apalagi kalau Anda bisa menghasilkan ikan cupang kualitas aduan, kontes atau bahkan kualitas ekspor. Anda bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah per ekor. Tapi tentu saja Indukan yang dipilih benar-benar berkwalitas sehingga anakannyapun besar kemungkinan akan mewarisi kwalitas seperti sang induk.

Namun, sebelum itu Anda harus membayar terlebih dulu dengan ketelatenan dan ketekunan, karena kendala yang biasa dihadapi adalah masalah air, makanan, media, suhu dan penyakit. Cari tahu mengapa ikan cupang Anda misalnya mati, apa penyebabnya? Perbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dan mulailah lagi dari awal.

Yang jelas semua usaha yang anda lakukan tidak akan menjadi sia-sia jika anda tidak berhenti usaha begitu saja. Akhirnya selamat berbisnis ikan cupang

Disadur dari: http://usahakecil.info

Jumat, 24 Juli 2009

Betta Collection: Perawatan ikan cupang kontes


Betta Collection

Merawat ikan cupang hias siap kontes tidaklah sulit , yang diperlukan hanyalah ketekunan dan ketelitian pemeliharaan ikan cupang setiap harinya, misalnya permberian pakan yang teratur , penggantian air akuarium yang teratur, dan tidak lupa pula melatih mental ikan cupang. Tak jarang peternak menghabiskan waktu dari pagi hingga malam untuk mengontrol kondisi ikan cupang.

A. Pakan

Cupang hias diberi pakan alami seperti kutu air. Permberian pakan 2x dalam sehari ,pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, berikan pakan yang secukupnya. Terlalu banyak pakan tidak bagus khususnya terhadap kebersihan air di akuarium (dikhawatirkan akan mengendap dan membusuk di dasar air). Pemakaian takaran, seperti sendok teh bisa mengontrol jumlah pemberian pakan. Botol air mineral yang diberi selang juga bisa dimanfaatkan untuk pemberian makanan cupang. Alat itu selain murah juga mudah dioperasikan. Kutu air dimasukan ke botol lalu disemprotkan satu per satu ke dalam akuarium. Kutu air yang telah dibekukan di dalam freezer pemberiannya cukup dengan dicuil-cuil. Jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali , bisa juga diberikan untuk makanan pokok. Toh ,ikan cupang yang berumur 1.5 bulan sudah bisa makan makanan yang berukuran besar. Cuk sebaiknya diambil yang teidak bengkok atau tua.Ada cara untuk menyeleksi cuk. Jentik nyamuk yang diambil dari selokan atau empeng biasanya masih kotor dan bercampur dengan larva hewan lain. Masukkan cuk ke air es, secara otomatis mereka akan teler, cuk akan mengendap ke dasar sedangkan Non-cuk akan mengambang.Cuk diambil dengan saringan halus,lalu dimasukan ke dalam air yang telah ditetesi PK, dosis 1/2 tetes untuk ember ukuran 15 liter, ini untuk "membangunkan" cuk, setelah itu cuk dicuci dengan air bersihdan siap disajikan. Jika cuk susah diperoleh, cacing cutra ,cacing rambut, atau cacing darah juga bisa diberikan,namun penggunannya terkadang membuat cupang menjadi kembung. Sebaiknya cacing dibersihkan berulang-ulang dengan air bersih sebelum siap disajikan

B. Ganti Air

Pengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya dilakukan setiap hari,semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan semakin cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot dengan selang plastik. Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunh cendawanatau bakteri dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam. setelah itu wadah dicuci dengan bersih dan dijemur. Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit. sisa pakan dan kotoran cupang yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit misalnya: white spot , velvet, busung dan berak putih

Kamis, 23 Juli 2009

Betta Collection: Budidaya Ikan Cupang

Betta Collection

Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan Betta.

Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan Betta atau cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Tulung Agung, Blitar Kediri dan sekitarnya banyak yang membudidaya ikan cupang hias ini. Ada yang dilakukan diatas dek rumah dan dipekarangan yang relatif sempit Namun ada juga yang menggunakan kolam khusus. Soal wadah tidak terlalu repot. Dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium biasapun oke. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

a. Umur ± 4 bulan
b. Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
c. Gerakannya agresif dan lincah.
d. Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :

a. Umur telah mencapai +- 4 bulan
b. Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
c. Gerakannya lambat.
d. Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
e. kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 – 30 Cm.
3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.

Pembesaran anak

1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pasca Panen

Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Disadur dari: http://infokebun.wordpress.com